Krisis Ekologi dalam Antologi Cerpen Nouvelles Vertes
Abstract
This study aims to identify the representation of ecological crisis and to describe the relationship between human and the natural environment in Nouvelles Vertes anthology. The design of this study is descriptive-qualitative study by applying an ecocriticism approach. Data were collected by using the scrutinize method towards every clauses, phrases, and sentences found in every nine short stories of Nouvelles Vertes anthology. Data, then, was analyzed by using Greg Garrard’s ecocritical method. The result of this study obtained various kinds of ecological crisis such as pollution in any variation, deforestation, animal exploitation, scarcity of flora and fauna, drought, global warming, nuclear explosion, ecosystem destruction, air degradation, and petroleum exploitation. Of six factors of human-nature relation described by Greg Garrard, this anthology contains five of them, which are pollution, wilderness, animals, dwelling, and apocalypse. From the description above, it indicates irresponsible humans’ behavior in protecting nature and unconsciously that this behavior leads back against human in the form of natural destruction. The ecological crisis written in this anthology as a form of warning to mankind by always taking care of the environment and the Earth. The novelty of this research is implementing the Greg Garrard’s ecocritism theory to identify the ecological crisis and human-nature relation.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi krisis ekologi dan mendeskripsikan hubungan manusia dengan alam yang digambarkan dalam antologi cerpen berbahasa Prancis Nouvelles Vertes. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif dengan mengaplikasikan pendekatan ekokritik. Pemerolehan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membaca cermat semua klausa, frasa, dan kalimat yang terdapat dalam kesembilan cerita pendek pada antologi cerpen Nouvelles Vertes. Untuk menganalisis data, teknik yang digunakan adalah teknik analisis isi dengan menerapkan teori ekokritik oleh Greg Garrard. Dari hasil penelitian ini, peneliti menemukan bahwa krisis ekologi yang dituliskan dalam setiap cerpen sangat beragam mulai dari berbagai macam polusi, deforestasi, eksploitasi hewan, kelangkaan flora dan fauna, kekeringan, pemanasan global, ledakan nuklir, kehancuran ekosistem, degradasi udara, dan eksploitasi minyak bumi. Dari enam faktor hubungan manusia dan alam yang dituturkan oleh Greg Garrard, antologi cerpen ini memuat lima di antaranya polusi, hutan belantara, hewan, tempat tinggal, dan bencana alam. Dari penjabaran krisis-krisis ekologi ini menandakan perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab dalam melindungi alam dan secara tidak sadar bahwa perilaku tersebut mengarah balik melawan manusia dalam bentuk kehancuran alam. Ekokritik dalam cerpen ini dituliskan sebagai bentuk peringatan kepada umat manusia untuk selalu senantiasa merawat lingkungan dan bumi dan mengarahkan manusia untuk berpikir ulang bahwa perilaku mereka dapat berdampak buruk pada alam sehingga akibat dari kerusakan alam ini akan menjadi sebuah timbal balik kepada manusia di bumi ini. Kebaruan dalam penelitian ini adalah menerapkan teori ekokritik Greg Garrard pada antologi cerpen berbahasa Prancis, Nouvelles Vertes, untuk mengidentifikasi krisis ekologi dan hubungan manusia dengan alam.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abrams, M. H. (1953). The Mirror and the Lamp: Romantic Theory and the Critical Tradition (I). Oxford University Press.
Arifiyani, F. (2018). Novel Aroma Karsa Karya Dee Lestari: Kajian Ekokritik Greg Garrard. Sapala, 5(1), 1–11.
Atfalusoleh, S. (2019). Relasi Manusia dengan Lingkungan Alam dalam Novel Luka Perempuan Asap Karya Nafi’ah Al-Ma’rab: Tinjauan ekokritik Sastra dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di SMS. TESIS. Diakses pada 15 Oktober 2021. http://eprints.ums.ac.id/78038/2/HALAMAN%20DEPAN.pdf
Chandra, A. A. (2017). Ekokritik dalam Cerpen Indonesia Mutakhir. Jurnal Pena Indonesia, 3(2), 100–129. https://doi.org/https://doi.org/10.26740/jpi.v3n2
Davis, T. F., & Womack, K. (2016). Postmodern humanism in Contemporary Literature and Culture: Reconciling the Void. In Postmodern Humanism in Contemporary Literature and Culture: Reconciling the Void. Palgrave Macmillan. https://doi.org/10.1057/9780230599505
Dewi, N. (2014). Sastra Lingkungan Hidup sebagai Gerakan Sosial. Bahasa Dan Sastra Dalam Perspektif Ekologi dan Multiculturalisme, 311–319.
Dewi, N. (2015). Manusia dan Lingkungan dalam Cerpen Indonesia Kontemporer: Analisis Ekokritik Cerpen Pilihan Kompas. LITERA, 14(2), 376–391. https://doi.org/10.21831/ltr.v14i2/7211
Dewi, N. (2016). Ekokritik dalam Sastra Indonesia: Kajian Sastra yang Memihak. Adabiyyāt: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 15(1), 19. https://doi.org/10.14421/ajbs.2016.15102
Dwidjoseputro, D. (2004). Ekologi Manusia dengan Lingkungannya. Erlangga.
Endraswara, S. (2019). Ekokritik Sastra: Konsep, Teori, dan Terapan. Morfalingua.
Faruk, H. T. (2012). Pengantar Sosiologi Sastra. Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.
Garrard, G. (2012). Ecocriticism: The New Critical Idiom (John Drakakis, Ed.; First). Routledge.
Glotfelty, C., & Fromm, H. (1996). The Ecocriticism Reader: Landmarks in Literary Ecology (C. Glotfelty & H. Fromm, Eds.; I). The University of Georgia. Diakses pada 15 Oktober 2021. https://jirayuri.files.wordpress.com/2016/05/cheryll_glotfelty_harold_fromm_the_ecocriticismbookzz-org.pdf
Khomisah. (2020). Ekokritik dalam Perkembangan Kajian Sastra. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 17(1), 83–94. https://doi.org/10.15575/al-Tsaqafa.v17i1.6032
Ma’ruf, A. I. A., & Nugrahani, F. (2017). Pengkajian Sastra: Teori dan Aplikasi (K. Saddhono, Ed.; I). Djiwa Amarta Press.
Mu'jizah, M. J., Firdaus, W., Suyatno, S., & Rohim, R. (2022). Digital Based Literature Learning Enhancement: Vista Sastra.
Sardari, A. (2020). The River Exists, Therefore I Am: Ecocriticsm, Nature and Human Nature in Willa Cather’s “The Enchanted Bluff.” Rainbow: Journal of Literature, Linguistics and Cultural Studies, 9(2), 137–145. https://doi.org/10.15294/rainbow.v9i2.39102
Sudikan, S. Y. (2017). Ekologi Sastra (Ecocriticism) sebagai Disiplin Ilmu Baru dalam Kritik Sastra Indonesia. In U. Pakaya, N. Napu, & M. Mirnawati (Eds.), Seminar Nasional Bulan Bahasa (pp. 17–46). Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kualitatif: Untuk Penelitian yang Bersifat Eksploratif, Enterpretif, Interaktif, dan Konstruktif (3rd ed.). Alfabeta.
Suhariyadi. (2014). Pengantar Ilmu Sastra: Orientasi Penelitian Sastra. CV. Pustaka Ilalang Group.
Sultoni, A. (2020). Kritik Ekologis dalam Buku Puisi Air Mata Manggar Karya Arif Hidayat: Kajian Ekologi Sastra. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(1), 6–10. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26737/jp-bsi.v5i1.1356
Viala, A., Saint-Jacques, D., & Aron, P. (2010). Le Dictionnaire du Littérature. PUF Editions.
Refbacks
- There are currently no refbacks.