Afiksasi Bahasa Minangkabau dalam Syair Mandu Paja

Abstract

This study examines the affixation of the Minangkabau language in the Mandu Paja poem to describe its usage. TTranscribing the Mandu Paja poem record using a qualitative descriptive approach yields the data. Data collection involves listening to the language usage in the poem and utilizing the note-taking technique. Data analysis employs the distribution method, and the techniques used in this study include segmenting immediate constituents technique. The findings reveal (1) the use of prefixes such as di-, ba- (with an allomorph bar-), sa-, maN-, ta- (with an allomorph tar-), ka-; (2) the use of suffixes, including -an, -kan; (3) the use of combined prefixes and suffixes, such as di-kan, ma-kan, di-i. The formation of words includes derivatives and inflections. Funding from the Competitive Grant of Dikti 2015 supports this research.

Abstrak

Tulisan ini membahas penggunaan afiksasi bahasa Minangkabau dalam syair Mandu Paja.  Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan afiksasi yang ditemukan dalam syair Mandu Paja. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Data penelitian bersumber dari hasil rekaman syair Mandu Paja yang sudah ditranskripsikan. Pengumpulan data dilakukan dengan menyimak hasil transkripsi syair Mandu Paja. Teknik yang digunakan adalah teknik rekam dan catat. Untuk menganalisis data digunakan metode agih. Teknik analisis datanya adalah teknik bagi unsur langsung. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan penggunaan beberapa afiksasi pada syair Mandu Paja. Penggunaan afiksasi itu adalah: (1) penggunaan prefiks (di-, ba- dengan alomorf bar-) sa-, maN-, ta- (dengan alomorf tar-), (2) penggunaan sufiks (-an dan -kan), dan (3) penggunaan klofiks (di-kan, ma-kan, dan di-i). Pembentukan kata yang ditemukan bersifat derivatif dan inflektif.