Karakter Berkebinekaan dalam Cerpen Ibu Guru Anakku sebagai Materi Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMA
Abstract
The purpose of this study describe the character value of the global diversity dimension the short story Ibu Guru Anakku (IGA) as material for strengthening the profile of Pancasila students in the high school phase. This study used descriptive qualitative research methods of text research type. Research data in the form of dialogue / narrative quotes that have messages with global dimension characters, the source of the data is the short story IGA by Gde Aryantha Soethama. Data collection through unit coding, recording units detected as character values with tools in the form of rubrics for classification of elements of global diversity dimensions. Data analysis is carried out by the process of reading the manuscript heuristically and hermeneutically while identifying the data in the manuscript through the matrix of indicator elements/subelements of the Pancasila student profile. The results showed that the global dimension of IGA short stories includes elements of (a) appreciation of local-regional, national, and global cultures; (b) the ability to communicate and interact interculturally, (c) reflection and responsibility for the experience of diversity, and (d) justice by believing in one's potential. Recommendation: the results of this study can be used to support/strengthen the character material profile of Pancasila students at the high school level through a holistic approach, even for students in universities.
Abstrak
Tujuan penelitian ini mendeskripsikan nilai karakter dimensi berkebinekaan global pada cerpen Ibu Guru Anakku (IGA) sebagai materi penguatan profil pelajar Pancasila fase SMA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif jenis penelitian teks. Data penelitian berupa kutipan dialog/narasi yang memiliki pesan karakter berdimensi berkebinekaan global. Sumber data adalah cerpen IGA karya Gde Aryantha Soethama. Pengumpulan data melalui pengkodean unit, pencatatan unit yang dideteksi sebagai nilai karakter dengan alat bantu berupa rubrik klasifikasi elemen-elemen dimensi berkebinekaan global. Analisis data dilakukan dengan proses pembacaan naskah secara heuristik dan hermeneutik sambil mengidentifikasi data dalam naskah melalui matrik indikator elemen/subelemen profil pelajar Pancasila. Hasil penelitian menunjukkan karakter berdimensi berkebinekaan global cerpen IGA mencakupi elemen: (a) penghargaan terhadap budaya lokal-regional, nasional, dan global; (b) kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi antarbudaya, (c) refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan, dan (d) berkeadilan dengan percaya pada potensi diri. Rekomendasi: hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mendukung/menguatkan materi karakter profil pelajar Pancasila tingkat SMA melalui pendekatan holistis, bahkan untuk mahasiswa di Perguruan Tinggi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aditia, D., Ariatama, S., Mardiana, E., & Sumargono. (2021). Pancala APP (Pancasila’s Character Profile): Sebagai inovasi mendukung merdeka belajar selama masa pandemik. Edukasi: Jurnal Penelitian & Artikel Pendidikan, 13(02), 91–108. https://doi.org/10.31603/edukasi.v13i2.6112
Aiman, F., & Kurniawaty, I. (2020). Konsep merdeka belajar pendidikan Indonesia dalam perspektif filsafat progresivisme. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 12(2), 155–164. https://doi.org/10.35457/konstruk.v12i2.973
Amanah, H., Arifin, I., & Utaya, S. (2020). Aktualisasi Penguatan Pendidikan Karakter Peserta Didik melalui Kegiatan Pembelajaran. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 5(2), 256–264. https://doi.org/10.17977/jptpp.v5i2.13188
Anisah, G., & Amreta, M. Y. (2023). Pengembangan instrument assessment as learning berbasis projek untuk pembelajaran menyimak dan berbicara monologis dialogis bermuatan karakter. Kembara: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 9(1), 76–88.
Artajaya, G. S. (2020). Eksistensi nilai-nilai tradisional di Bali dalam antologi cerpen “Mandi Api” karya Gde Aryantha Soethama. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Seni, 8(2), 192–207. https://ojs.ikippgribali.ac.id/index.php/stilistika/article/view/767
Artika, I. W. (2022). Buku Praktis Sosiologi Sastra. Penerbit Pustaka Larasan, 2022.
Damono, S. D. (1977). Sosiologi Sastra: Sebuah pengantar Ringkas (S. E. (Ed.) (ed.)). Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Endraswara, S. (2003). Metode penelitian sastra: Epistemology model teori dan aplikasi. Pustaka Widyatama.
Faruk. (2012). Metode penelitian sastra: Sebuah penjelajahan awal. Pustaka Pelajar.
Fauziah M., S. (2016). Kesantunan sebagai Kajian Sosiolinguistik. Al-Munzir, 9(2), 452–471.
Hardiningtyas, P. Retno. (2014). Kelenturan masyarakat Bali-tradisional terhadap modernitas dalam kumpulan cerpen Mandi Api. Jentera, 3(2), 135–146. https://doi.org/10.26499/jentera.v3i2.444
Indrastoeti, S. P. J. (2016). Penanaman nilai-nilai karakter di Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Inovasi Pembelajaran Berbasis Karakter Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, 284–292.
Iriawan, S. B., & Saefudin, A. (2021). Buku Saku Utama Aktivitas Mahasiswa Program Kampus Mengajar 2021. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2021, 37.
Iskandar, D. (2004). Identitas budaya dalam komunikasi anatarbudaya: Kasus etnik Madura dan etnik. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 6(2), 119–140. https://jmb.lipi.go.id/index.php/jmb/article/download/208/188
Kemendikbudristek. (2022). Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. In Kemendikbudristek BSKAP RI.
Kusmana, S., Mulyaningsih, I., Suryaman, M., & Septiaji, A. (2021). Pengembangan bahan ajar teks fabel bermuatan kearifan lokal untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Sawerigading, 27(1), 55–65.
Moore, D. A., & Healy, P. J. (2008). The trouble with overconfidence. In Tepper School of Business (Vol. 115, Issue 2). https://doi.org/10.1037/0033-295X.115.2.502
Moore, D. A., & Schatz, D. (2017). The three faces of overconfidence. Social and Personality Psychology Compass, 11(8), 1–12. https://doi.org/10.1111/-spc3.12331
Murdiono, M., Miftahuddin, & Kuncorowati, P. W. (2017). The education of the national character of Pancasila in secondary school based on pesantren. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 36(3), 423–434.
Muttaqin, D., Perwitasari, F., Siaputra, I. B., Astuti, N. B., & Cahyo, S. D. (2021). Framework survei karakter asesmen nasional 2021. Kemendikbud.
Nurgiyantoro, B. (1998). Teori pengkajian fiksi (Cet-II.). Gadjah Mada University Press.
Pala, A. (2011). The need for character education. International Journal of Social Sciences and Humanity Studies, 3(2), 23–32.
Pranowo, & Yanti, N. T. A. (2019). Wujud dan makna pragmatik bahasa nonverbal dalam komunikasi masyarakat Jawa: Kajian etnopragmatik. Linguistik Indonesia, 37(2), 169–184. https://doi.org/10.-26499/li.v37i2.111
Priatna, T. (2013). Membangun karakter bangsa: Internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam sistem pendidikan nasional. C.V. Insan Mandiri.
Putra, Y. T. (2021). Karakterisasi tokoh dalam novel supernova: Petir karya Dewi Lestari. Basindo: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, 5, 1–12. https://doi.org/10.17977/um007v5i22021p229-238
Rahmayanti, R. D., Yarno, Y., & Hermoyo, R. P. (2021). Pendidikan karakter dalam film animasi Riko The Series produksi garis sepuluh. KEMBARA Journal of Scientific Language Literature and Teaching, 7(1), 157–172. https://doi.org/10.22219/kembara.v7i1.15139
Ram, A. (2013). Sastra dalam masyarakat yang berubah: Catatan tentang peran dan fungsi artefak budaya yang terkerdilkan. Sawerigading, 19(2), 159–168.
Raras, C., Pangesti, N., & Rahmawati, L. E. (2022). Muatan pendidikan karakter dalam wacana humor Covid-19. Kembara: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 8(1), 97–110.
Ratna, I. N. K. (2005). Sastra dan cultural studies (Representasi fiksi dan fakta). Pustaka Pelajar.
Samrin. (2016). Pendidikan karakter (sebuah pendekatan nilai). Jurnal Al-Ta’dib, 9(1), 120–143. https://media.neliti.com/media/publications/235693-pendidikan-karakter-sebuah-pendekatan-ni-71618df5.pdf
Saputra, B. D., & Supriyoko. (2019). Pengembangan manajemen budaya berprestasi dan kompetisi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sosiohumaniora, 5(2), 69–81. https://doi.org/10.30738/sosio.v5i2.5332
Sehandi, Y. (2014a). Mengenal teori sastra. Penerbit Ombak.
Sehandi, Y. (2014b). Mengenal Teori Sastra. Penerbit Ombak.
Semi, M. A. (2012). Semi, M. A. Metode Penelitian Sastra. Angkasa.
Setiabudi, W., Paskarina, C., & Wibowo, H. (2022). Intoleransi di tengah toleransi kehidupan beragama generasi muda di Indonesia. Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Sosiologi, Vol 7(1), 50–64.
Soethama, G. A. (2008). Mandi api.
Sujinah. (2014). Pembentukan karakter melalui membaca biografi tokoh hebat. In Sarwiji Suwandi & M. Rohmadi (Eds.), Musyawarah dan Seminar Nasional Asosiasi Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia: “Peran Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya untuk Meningkatkan Mutu Sumber Daya Manusia dalam Rangka Mengongsong Indonesia Emas” (pp. 294–298). Universitas Sebelas Maret.
Sukiyani, F., & Zamroni. (2014). Pendidikan karakter dalam lingkungan keluarga. Socia: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 11(1), 57–70. https://doi.org/10.21831/socia.v11i1.5290
Wibowo, R. M., & Retnaningsih, A. (2016). Dinamika bentuk-bentuk sapaan sebagai refleksi sikap berbahasa masyarakat Indonesia. Humaniora, 27(3), 269–282. https://doi.org/10.22146/jh.v27i3.10587
Widiatmaka, P. (2022). Strategi guru dalam membangun karakter nasionalisme pada generasi milenial di era digital. Jurnal Pendidikan Karakter, 13(2), 228–238. https://doi.org/10.21831/jpka.v13i2.53065
Yulia, N. M., Suttrisno, Sa’diyah, Z., & Ni’mah, D. (2022). Pendidikan karakter sebagai upaya wujudkan profil pelajar Pancasila. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 10(2), 429–441. https://doi.org/10.38048/jipcb.v10i2.1204
Refbacks
- There are currently no refbacks.