Tubuh sebagai Resistansi Subaltern dalam Novel Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo
Abstract
This study examines the subaltern issues that befall female characters in the novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam (2020) by Dian Purnomo. The subaltern issue is motivated by the captured marriage culture in Sumba, Indonesia, which harms women. In connection with the capture marriage culture, women's bodies become essential to their lives. This research aims to reveal the subaltern position of Sumba women in the novel. The theory used to analyze is Gayatri Chakravorty Spivak's Subaltern theory. The method used in this research is a qualitative approach using a close reading method. The results found that the body is used as a resistance tool for Sumba women in voicing their subaltern position. Sumba women do not hesitate to use the body as an entity that can be harmed so that their voices are heard by society. Thus, Sumba women as subalterns continue to look for ways to echo their voices, not least by threatening their own lives.
Abstrak
Penelitian ini mengkaji isu subaltern yang menimpa tokoh perempuan dalam novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam (2020) karya Dian Purnomo. Isu subaltern dilatarbelakangi oleh budaya kawin tangkap di daerah Sumba, Indonesia, yang merugikan perempuan. Berkaitan dengan budaya kawin tangkap, tubuh perempuan menjadi aspek penting dalam kehidupan mereka. Tujuan penelitian ini mengungkapkan posisi subaltern perempuan Sumba dalam novel. Teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori Subaltern milik Gayatri Chakravorty Spivak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif metode close reading. Hasil penelitian menemukan bahwa tubuh digunakan sebagai alat resistansi perempuan Sumba dalam menyuarakan posisi subaltern mereka. Perempuan Sumba tidak segan menggunakan tubuh sebagai entitas yang dapat dilukai agar suara mereka didengar oleh masyarakat. Dengan demikian, perempuan Sumba sebagai subaltern terus mencari cara untuk menggaungkan suara mereka, tidak terkecuali dengan cara yang mengancam nyawa mereka sendiri.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abu-Lughod, L. (2002). Do Muslim Women Really Need Saving? Antropological Reflection on Cultural Relativism and Its Other. American Anthropologis, 104(2), 783-790.
https://doi.org/10.1525/aa.2002.104.3.783
Abu-Lughod, L. (1990). The Romance of Resistance: Tracing Transformation of Power through Bedouin Women. American Ethnologist, 17(1), 41-55.
https://doi.org/10.1525/ae.1990.17.1.02a00030
Alkhaira, N. (2023). Subordinasi Perempuan dalam Novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo. BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 22(1), 1-9.
https://doi.org/10.21009/bahtera.221.05
Ansor, M. (2019). Agensi Perempuan Kristen dalam Ruang Publik Islam Aceh. [Disertasi]. UIN Syarif Hidayatullan Jakarta
Barret, M., dan P. A. (1992). Destabilizing theory: Contemporary Feminist Debates. Stanford University Press.
Beauvoir. S. (1956). The second sex. Terj. H. M. Parshley. Jonathan Cape Thirty Bedford Square.
Damayanti, E., dan A. A. (2022). Pemberontakan Budaya Patriarki dalam Novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo: Kajian Antropologi Feminisme Henrietta L. Moore. Bapala, 9(2), 84-97.
https://doi.org/10.46244/metamorfosa.v9i2.1483
Darlis, F. J., W. A., dan I. W. (2021). Feminisme dalam Novel Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo. Jurnal Jermal, 2(1), 176-183.
https://doi.org/10.55606/jurribah.v1i2.397
Dewi, D., K. (2022). Tradisi Kawin Tangkap Sumba dan Perspektif Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Law Jurnal, 11(2), 107-115.
https://doi.org/10.46576/lj.v2i2.1812
Doko, dkk. (2021). Tradisi Kawin Tangkap (Piti Rambang) Suku Sumba di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Konstruksi Hukum, 2(3), 565-660.
https://doi.org/10.22225/jkh.2.3.3674.656-660
Fisher, D., & F. N. (2014). Close reading and writing from sources. International Reading Association.
Gandhi, L. (1998). Postcolonial theory: A critical introduction. Edinburgh University Press.
https://doi.org/10.1515/9781474468312
Guha, R. (1989). Subaltern studies VI: Writings on South Asian history (Vol. 6). Oxford University Press.
Hellwig, T. (2007). Citra kaum perempuan di Hindia Belanda. Yayasan Obor Indonesia.
Irigaray, L. (1985). This sex which is not one. Terj. Catherine Porter dan Carolyn Burke. Cornell University Press.
Kirchner, dkk. (2011). Self-Harm Behavior and Suicidal Ideation Among High School Students: Gender Differences and Relationship with Coping Strategies. Actas Espanolas dePsiquiatria, 39, 226-235.
Larsen, K. (2009). Self-Injury in Teenagers. The Graduate School University of Wisconsin-Stout.
Mulvey, L. (1975). Visual Pleasure and Narrative Cinema. Screen, 6, 6-18.
https://doi.org/10.1093/screen/16.3.6
Pinem, S. (2009). Kesehatan reproduksi dan kontrasepsi. Trans Media.
Prasasti, N. D., H. A., S. dan R. S., K. (2022). Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 11(8), 1038-1046.
Purnomo, D. (2020). Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam. Gramedia Pustaka Utama.
Putri, R. D. D. G. S. (2018). Penolakan Konsep Ketubuhan Patriarkis dalam Proses menjadi Perempuan melalui Pemikiran Merleu-Ponty dan Simone De Beauvoir. Jurnal Filsafat, 28(2), 200-219.
https://doi.org/10.22146/jf.31812
Rahman, dkk. (2023). Female Subalternity in Hanna Rambe's Novel Mirah Dari Banda. Literature & Literacy, 1(1), 24-34.
https://doi.org/10.21831/litlit.v1i1.11
Rosdiani, S., N. E., dan T. S. (2021). Realitas Sosial dalam Novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo. Jurnal Metamorfosa, 9(2), 81-100.
https://doi.org/10.46244/metamorfosa.v9i2.1483
Spivak, G. C. (1990). Can The Subaltern Speak?. Dalam The post-colonial critic: Interviews, strategies, dialogues. Routledge.
Tong, R., P. (2009). Feminist thought: A more comprehensive introduction. Westview Press.
Walby, S. (2014). Teorisasi patriarki. Jalasutra.
Wellem, F. D. (2004). Injil dan Marapu. . BPK Gunung Mulia.
Zahin, A., U., R. (2022). Performative Act of the Subaltern: A Postcolonial Figure of Subaltern Resistance in Mahesweta Devi's Draupadi. Journal of Women Empowerment and Studies, 2(5), 22-28.
https://doi.org/10.55529/jwes.25.22.28
Refbacks
- There are currently no refbacks.