KEARIFAN BERBAHASA MASYARAKAT LUWU DALAM TRADISI MA’BUNGA’ LALANG (Language Courtesy of Luwu Society in Ma’bunga’ Lalang Tradition)

Magfirah Thayyib

Abstract


Pengkajian dan pemanfaatan kearifan berbahasa menjadi penting sebagai resep untuk kehidupan berbahasa yang dianggap mulai kurang sehat. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai dan pola kearifan berbahasa masyarakat Luwu yang terealisasi dalam tradisi pertanian ma’bunga’ lalang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan karakteristik deskriptif-naturalistik. Data 3 (tiga) wacana ritual dalam tradisi ma’bunga’ lalang diperoleh melalui observasi. Data penjelasan ritual diperoleh melalui wawancara 20 informan. Data penelitian dianalisis melalui tahapan transkprisi, pengkodean, pengembangan ide, interpretasi data, penarikan kesimpulan. Pada ranah kognitif, masyarakat Luwu selalu berbahasa secara sistematis, logis, kreatif-purposif, dan dapat berpola konstitutif. Pada ranah psikomotorik, masyarakat Luwu umumnya berbahasa atau menyampaikan sesuatu dengan lembut, tenang dan hati-hati, serta sesuai dengan apa yang dilakukan. Pada ranah afektif, masyarakat Luwu selalu fokus ketika menyampaikan keinginan atau doa,  menyapa pihak lain dengan nama/sapaan yang baik, memiliki positivisme dan sugesti yang baik dalam berbahasa/bertutur. Pola dan nilai kearifan berbahasa dalam tradisi ma’bunga’ lalang ini dapat dipromosikan sebagai salah satu penciri budaya Luwu dan dijadikan tuntunan berbahasa oleh masyarakat Luwu dalam kehidupan sehari-hari.

Keywords


kearifan berbahasa; masyarakat Luwu; tradisi ma’bunga’ lalang

Full Text:

PDF

References


Alam, Fiptar Abdi & Muthmainnah. (2020), Exploring Local Wisdom in Buginese Ethnics: Language Politeness Phenomena of Tau Soppeng. Journal of Research and Innovation in Language. Volume 2, Number 1, pp. 14-18. http://ojs.journal.unilak.ac.id/index.php/reila

Alfiati. (2015), Santun Berbahasa Indonesia, An-Nuha, Volume 2, Nomor 1, pp. 17-34.

Dornyei, Zoltan. (2007), Research Method in Applied Linguistics. Oxford: Oxford University Press.

Fatmahwati. (2020), Kearifan Lokal dalam Sastra Lisan Besesombau di Tapung, Jurnal Sawerigading, Volume 26, Nomor 1, pp. 67-80.

Fauziati, Endang. (2013), Linguistic Politeness Theory, Prosiding Seminar Nasional Magister Pengkajian Bahasa UMS, pp. 88-108.

Halliday. M. A. K. and Hasan, Ruqaiya. (1985), Language, Context, and Text: Aspect of Language in a Social Semiotic Perspective. London: Oxford University Press.

Haryono, Akhmad & Sofyan, Akhmad. (2010), Penggunaan Bahasa dan Gaya Bahasa sebagai Bentuk Kearifan Lokal Madura yang Berfungsi sebagai Resolusi Konflik, Jurnal Sawerigading, Volume 16, Nomor 3, pp. 313-322.

Hasjim, Nafron. (2013), Kesantunan Berbahasa dalam Islam, Prosiding Seminar Nasional Magister Pengkajian Bahasa UMS, pp. 325-353.

Hitijahubessy, Michele. (2019) Prinsip-Prinsip Kesantunan Berbahasa dalama Interaksi antara Sesama Penutur Ambon, Gramatika, Volume VII, Nomor 1, pp. 10-15.

Kuntarto, Eko. (2016), Kesantunan Berbahasa Ditinjau dari Perspektif Kecerdasan Majemuk, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Volume 16, Nomor 2, po. 58-73.

Leech, Geoffrey N. (1983), Principles of Pragmatics, London: Longman.

Lewis, M. Paul (ed.). (2009), Ethnologue: Languages of the World, Sixteenth Edition. Dallas: SIL International.

Mahmud, Murni. (2019) The Use of Politeness Strategies in the Classroom Context by English University Students. Indonesian Journal of Applied Linguistics, Volume 8, Number 3, pp. 597-606. doi: 10.17509/ijal.v8i3.15258

Manan, Nanan Abdul. (2018), Etika Bahasa dalam Komuniasi Media Sosial (Studi Kasus pada Mahasiswa PGSD STKIP Muhammadiyah Kuningan), Jurnal Ilmiah Educater, Volume 4, Nomor 1, pp. 25-35.

Mansyur, Umar. (2017), Peranan Etika Tutur Bahasa Indonesia dalam Pembelajaran di Sekolah, Tamaddun: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya, Volume 16, Nomor 2, pp. 69-73.

Mislikhah, St. (2014), Kesantunan Berbahasa. Ar-Raniry: International Journal of Islamic Studies, Volume 1, Number 2, pp. 285-296.

Mustafa. (2014), Refleksi Kejujuran Masyarakat Bugis dalam Pappasengna To Maccae Ri Luwu sibawa Kajao Laliqdong Ri Bone, Jurnal Sawerigading, Volume 20, Nomor 3, pp. 455-462.

Nursyahidah. (2017), Representasi Identitas Budaya dalam Etika Berbahasa (Studi Kasus Masyarakat Bima), The 1st Education and Language International Conference Proceedings Center for International Language Development of Unissula, pp. 604-610.

Rusli, Nur Hidayah & Djannah, Indah Evatul. (2021), Pola Gaya Bahasa dan Kearifan Lokal dalam Pelestarian Budaya serta Adat Istiadat Masyarakat Ammatoa Suku Kajang Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, Seminar Internasional Riksa Bahasa XIII, pp. 743-752. http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa 743-752

Samingin FX. & Asmara, Rangga (2016), Eksplorasi Fungsi dan Nilai Kearifan Lokal dalam Tindak Tutur Melarang di Kalangan Penutur Bahasa Jawa Dialek Standar, Transformatika, Volume 12, Nomor 1, pp. 28-43.

Simanjuntak, Dahliati. (2017), Etika Berbahasa Perspektif Al-Qur’an, Yurisprudentia, Volume 3, Nomor 2, pp. 55-69.

Suhartono & Lestariningsih, Enny Dwi. (2016), Etika Berbahasa dalam Pelayanan Publik, Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya, Volume 6, Number 2, pp. 164-175.

Wahidy, Achmad. (2018), Cerdas dan Cermat Berbahasa Cermin Pribadi Bangsa Bermartabat: Perilaku Santun Berbahasa, Prosiding Dosen Universitas PGRI Palembang, Edisi 17, pp. 1-14.




DOI: https://doi.org/10.26499/sawer.v28i2.953

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 SAWERIGADING

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

SAWERIGADING INDEXED BY:

 Google Scholar Indonesian Scientific Journal Database (ISJD) WorldCat 

 

________________________________________________________________________________

@2016 Sawerigading, Balai Bahasa Prov. Sulawesi Selatan dan Prov. Sulawesi Barat. Powered by OJS  

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.