REFRESENTASI MASYARAKAT TURATEA DALAM SISTEM PENAMAAN (Representation of the Turatea Society in Their Naming System)
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abbas. (2012) Sistem Tradisional Penamaan
Diri Orang-Orang Makassar-Indonesia.
Prosiding Kongres Internasional II
Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Selatan,
hlm. 344-354. Makassar: Balai Bahasa
Prov. Sulawesi Sealatan dan Prov.
Sulawesi Barat, Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Arief, Aburaerah. (1995), Kamus Makassar-
Indonesia. Ujung Pandang: Yayasan
Perguruan Islam Kapita*DDI*.
Bin Abdillaah, Abdussalaam. (2017) Pendidikan
Anak dalam Cahaya Al-Qur'an dan As-
Sunnah. Untuk kalangan sendiri.
Chaer, Abdul. (2013), Pengantar Semantik
Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Djajasudarma, T. Fatimah. (1993), Semantik
Pengantar ke Arah Ilmu Makna. Bandung:
Erasco.
------------. (1999), Pemahaman Ilmu Makna.
Bandung: Refika Aditama.
Duranti, Alessandro. (2000), Linguistic
Anthropology. Reprinted. Cambridge:
Cambridge University Press.
Hasyim, Munirah (2016). Perubahan Sistem
Penamaan Nama Diri https://docplayer.
info/55876222-Munira-hasyim-dosenpada-
jurusan-sastra-indonesia-fakultasilmu-
budaya-universitas-hasanuddinmakassar.
html diakses pada pukul 8.00.
Diakses pada tanggal 24 Januari 2019.
Hymes, Dell. (1964), Languange in Culture and
Society. New York: Harper and Row.
Iswary, Erydan Rahim bin Aman. (2001).
"Acculturation of Language and Culture
through Manifestation of Lexical Usage in
Cross Indonesia-Malay Language" dalam
Jurnal Melayu, hlm. 49-56. Diakses dari
http//www.ukm.my pada tanggal 5 Januari
Kramsch, Claire. (1998), Language and Culture.
Oxford: Oxford University Press.
-------------.(2000), Language and Cultur.
Oxford: oxford University Press.
Kridalaksana, Harimurti. (1993). Kamus
Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Kurniawaty, Laila. (2007) Pemberian Nama
dalam Masyarakat di Pulau Binongko,
Sawerigading, Vol. 25, No. 1, Juni 2019: 33-45Kandai: Majalah Ilmiah Bahasa dan
Sastra, Volume 1, Tahun II, Juli 2007, hlm.
--46. Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi
Tenggara.
Maknun, Tadjuddin. (2010) Lontarak: Arti. Asal
Usul dan Nilai Budaya yang Dikandungnya
dalam Industri Budaya-Budaya Industri:
Kongres Kebudayaan Indonesia 2008;
hlm. 667--679.
Pateda, Mansoer. (2010), Semantik Leksikal.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sariah. (2012). Antroponimi dalam Obituari
Keturunan Tionghoa: Sebuah Tinjauan
Deskriptif. Metalingua: Jurnal Penelitian
Bahasa, Vol. 10, No.2, hlm. Desember
Jawa Barat: Balai Bahasa Provinsi
Jawa Barat.
Sibarani, Robert. (1993), Pemberian Nama
sebagai Awal Pemunculan Linguistik:
Makna Nama dalam Bahasa Nusantara.
Bandung: PT Bumi Siliwangi.
---------------. (2003). Kearifan Lokal Hakikat,
Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Jakarta :
Asosiasi Tradisi Lisan.
---------------. (2004), Antropolinguistik: Antropologi
Linguistik, Linguistik Antropologi.
Medan: Penerbit Poda.
Spradley, James P. (2006). Metode Etnografi.
Yogyakarta: Tiara Wacana, Edisi I.
Sufika, Arwina, (2007), Fungsi Bahasa dalam
Perspektif Promosi Pariwisata" dalam
Chaiyanara (editor) Kesinambungan dan
Pemantapan Bahasa di Asia Tenggara.
Singapura: Rancangan Pertumbuhan
Linguis ASEAN.
DOI: https://doi.org/10.26499/sawer.v25i1.548
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 SAWERIGADING

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
SAWERIGADING INDEXED BY:
________________________________________________________________________________
@2016 Sawerigading, Balai Bahasa Prov. Sulawesi Selatan dan Prov. Sulawesi Barat. Powered by OJS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.