KETIDAKLANGSUNGAN EKSPRESI DALAM KELONG MAKASSAR
Abstract
Kelong is one of literary work that is very famous in Makassarese people. The writing aims at describing the
definition andfunction of indirect expression in poetry, finding out the way to analyze and interpreting it, exploring
as well as explaining the aesthetic of indirect expression in Makassarese kelong. As known widely, literary work
like kelong could be multi-interpretable. The poetry is analyzed descriptively, while collecting data is done by
library research. Library research is done to obtain more references and understanding Makassarese kelong. To
interpret the poetry, structural and semiotic approachs are applied.
Abstrak
Kelong merupakan salah satu bentuk karya sastra jenis puisi Makassar yang paling terkenal di kalangan mereka
yang berlatar belakang bahasa dan budaya Makassar. Tujuan penulisan ini, antara lain adalah adanya pengetahuan
mengenai pengertian dan fungsi ketidaklangsungan ekspresi puisi, pengetahuan mengenai cara menganalisis
ketidaklangsungan ekspresi puisi, menemukan dan menginterpretasi ketidaklangsungan ekspresi puisi, dan
menemukan letak estetik ketidaklangsungan ekspresi puisi dalam kelong Makassar. Sebagai karya sastra, kelong
bersifat tafsir ganda (multiinterpretable). Pembahasan digunakan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data
dengan studi pustaka. Studi pustaka dilaksanakan untuk keperluan data tertulis serta untuk mendapatkan bahan
acuan dan membantu pemahaman terhadap berbagai aspek yang terkait dengan kelong Makassar. Oleh karena itu,
untuk mempermudah penafsiran digunakan berbagai pendekatan, yaitu pendekatan struktural atau objektif dan
semiotik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Damono, Sapardi Djoko. 2002. Pedoman
Penelitian Sosiologi Sastra. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-
Undang tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta.
Faruk. 2001. Beyond Imagination, Sastra Mutakhir
dan Ideologi. Yogyakarta: Gama Media.
Faruk. 2005. Pengantar Sosiologi Sastra dari Strukturalisme Genetis sampai Post-
Modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hakim, Zainuddin. 2010. "Pappasang dan
Peranannya dalam Pembentukan Moral
Generasi Muda". Bunga Rampai Hasil
Penelitian Bahasa dan Sastra. Nomor 21.
Makassar: Balai Bahasa Ujung Pandang.
Mattalitti, M.Arief. et al. 1985. Pappaseng
Tomatoa (PetuahLeluhur). Ujung Pandang:
Balai Penelitian Bahasa.
Saragih, Amrin. 2011. "Peran Bahasa dalam
Pembangunan Jati diri dan Karakter
Bangsa". Makalah Seminar Peran Kearifan
Lokal dalam Pembentukan Karakter Bangsa,
November 2011, Wisma Pariwisata,
Universitas Sumatera Utara, Medan
Saryono, Djoko. 2009. Dasar Apresiasi Sastra.
Yogyakarta: Elmatera Publishing.
Septiningsih, Lustantini. 2013. "Mengoptimalkan
Peran Sastra dalam Pembentukan
Karakter Bangsa". Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Sikki, Muhammad. dkk. 1991. Nilai-Nilai
Budaya dalam Susastra Daerah Sulawesi
Selatan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Pengantar
Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Tim Redaksi.2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Pusat Bahasa. Jakarta: Balai
Pustaka.
DOI: https://doi.org/10.26499/sawer.v19i3.452
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 SAWERIGADING

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
SAWERIGADING INDEXED BY:
________________________________________________________________________________
@2016 Sawerigading, Balai Bahasa Prov. Sulawesi Selatan dan Prov. Sulawesi Barat. Powered by OJS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.