REPETISI DALAM PANTUN MAKASSAR

Ramlah Mappau

Abstract


One of Makasserese literary form was pantun. The writer named Pantun-Pantun Makassar. Pantun was written in Makassarese language with its translation. The literary form was necessary to develop and introduce to the society, whereas it was one of national cultural heritage that was still used in certain spaces. The writing applied descriptive qualitative method to describe repetition found in Pantun lyrics using analysis discourse. In collecting data, reading-listening and noting technique was used. Data analysis was done by identification, classification, analysis and descriptive step. Based on result analysis, it was found inter-lyric repetition like word repetition, repetition with form change, pronoun repetition, repetition with negation, and conjuction repetition. Besides that, it was found stanza repetition for many times as stressing of moral messages intended to convey for the reader

 

Abstrak Salah satu bentuk kesusastraan Makassar, Sulawesi Selatan adalah pantun. Penulis buku menyebutnya PantunPantun Makassar. Pantun ini ditulis dalam bahasa Makassar beserta terjemahannya. Bentuk kesusastraan ini patut untuk dikembangkan dan diperkenalkan pada masyarakat luas, mengingat sebagai salah satu kekayaan budayaa nasional yang saat ini masih dimanfaatkan, meskipun dalam ruang-ruang tertentu. Tulisan ini menerapkan metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan repetisi yang terdapat pada bait-bait pantun Makassar dengan menerapkan kajian wacana. Dalam pengumpulan data, diterapkan teknik baca-simak dan pencatatan.. Penganalisisan data dilakukan dengan tahap identifikasi, klasifikasi, analisis, dan deskripsi. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan repetisi antarlarik, berupa perulangan kata, perulangan dengan perubahan bentuk, perulangan pronomina, perulangan dengan penginkaran, dan perulangan konjungsi. Selain itu, ditemukan pula perulangan seluruh bait hingga beberapa kali sebagai penekanan pesan-pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembaca.


Keywords


repetition; pantun; Makassarese; repetisi; pantu; Makassar

Full Text:

PDF

References


Agni, Binar.2009. Sastra Indonesia Lengkap Pantun, Puisi, Majas, Pribahasa, Kata Mutiara Jakarta: PT Buku Kita.

Alwi, Hasan.2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arief, Aburaerah. 1995. Kamus MakassarIndonesia. Yayasan Perguruan Isalam *DDI*. Makassar.

Brown. Gillian dan Yule. 1996. Analisis Wacana. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Djajasudarma, Fatimah. T. 1994. Wacana dan Pemahaman dan Hubungan Antarunsur. Bandung: PT. Eresco.

Halliday, M.A.K dan Ruqaiya Hasan. 1995. Bahasa, Konteks, dan, Teks. Disunting oleh M. Ramlan. Yogyakarta: Gajah Mada University.

(http://gemasastranusantara.wordpress. com/2009/06/23/revitalisasi-pantunmelayu/ (Diakses 20 Januari 2013, pukul 11.22)

Keraf, Gory s. 2005. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Manyambeang, Abd. Kadir dkk. 1996. Tata Bahasa Makassar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nappu, Sahabuddin dan Sande, J.S. 1991. PantunPantun Makassar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Sumarlam. 2003. Analisis Wacana: Teori dan Praktik. Surakarta: Pustaka Cakra.




DOI: https://doi.org/10.26499/sawer.v19i2.436

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 SAWERIGADING

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

SAWERIGADING INDEXED BY:

 Google Scholar Indonesian Scientific Journal Database (ISJD) WorldCat 

 

________________________________________________________________________________

@2016 Sawerigading, Balai Bahasa Prov. Sulawesi Selatan dan Prov. Sulawesi Barat. Powered by OJS  

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.