MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Abstract
The development of Indonesian society’s life attitude in the post-reformation era has made a lot of changes, including language, as the use of foreign language at schools having international and international pioneering standard. This phenomenon indicates that the use of bahasa Indonesia as language of unity has been shifted. Otherwise, the use of foreign language has become a tendency for the society nowadays. This will effect the attitude of society either mature persons or teenagers to neglect the national nobleness which has been shaped since the independence struggle. Character construct covers the basic strategy in overcoming those phenomena through educational system, especially the bahasa Indonesia education starting from the curriculum, methods, learning books, skills, personality, and reference. In addition, preparing dedicated profesional teachers should be necessity.
Abstrak Dalam perkembangan peri kehidupan masyarakat Indonesia pascareformasi telah terjadi berbagai perubahan, termasuk di bidang bahasa, seperti: penggunaan bahasa asing di sekolah bertaraf internasional dan rintisan sekolah bertaraf internasional. Gejala tersebut merupakan indikasi bahwa ruang gerak penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan mengalami pergeseran. Sebaliknya, penggunaan bahasa asing makin memperoleh tempat dalam tatanan kehidupan masa kini. Fenomena seperti itu akan berdampak pada sikap sebagian masyarakat dewasa, kawula muda, dan sebagian kalangan pelajar untuk mengesampingkan nilai-nilai luhur bangsa, seperti karakter yang terbentuk pada masa perjuangan kemerdekaan. Pembangunan karakter merupakan strategi mendasar dalam mengatasi berbagai fenomena tersebut melalui sistem pendidikan, lebih khusus pendidikan bahasa Indonesia, mulai dari kurikulum, metode pembelajaran, buku ajar utama, buku pengayaan pengetahuan, keterampilan, kepribadian, dan referensi. Lebih penting lagi, penyediaan guru profesional yang berdedikasi pada profesi pendidik, dan pemberian keteladanan semua insan di sekolah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aminuddin. 1995. Stilistika. Pengantar Memahami Bahasa dalam karya Sastra. Semarang: IKIP Semarang Press.
Darwis, Muhammad. 1998. Penyimpangan Gramatikal dalam Puisi Indonesia. Disertasi tidak diterbitkan. Makassar:PPS Unhas.
Djamaluddin, Husni. 1986. Bulan Luka Parah. Jakarta: PT.Temprint
-------------------------. 2004. Indonesia Masihkah Kau Tanah Airku? (Empat Kumpulan Sajak). Jakarta: Pustaka Jaya.
Junus, Umar. 1989. Stilistik: Suatu Pengantar. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Nurgiyantoro, Burhan.2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Rosda
Pradopo, R. Djoko. 2007. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Semi, Atar, 1993. Metode Peneltian Sastra. Bandung: Angkasa.
Waluyo. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
DOI: https://doi.org/10.26499/sawer.v17i2.320
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 SAWERIGADING

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
SAWERIGADING INDEXED BY:
________________________________________________________________________________
@2016 Sawerigading, Balai Bahasa Prov. Sulawesi Selatan dan Prov. Sulawesi Barat. Powered by OJS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.